berjuang memang harus menjadikan kita akrab dengan sabar dan ikhlas. Peluh yang terurai, semoga tidak menjadikan kita teruasa untuk mengeluh dalam lelah. (Nurul Fajriyah) |
Melihat perjuangan dalam berkerja seseorang, mengingakan saya pada sosok Bapak, Dialah sosok sederhana tanpa amarah. Akan ada kata istimewa yang senantiasa dapat saya teladani dari lisannya.
Suatu hari Bapak pernah berkata, seseorang harus memiliki sifat air,
dari hal itu, menurutku, makna yang disampaikan ialah sebab air dibutuhkan untuk meredam api (amarah)
juga dibutuhkan untuk keteduhan kemudian dibutuhkan untuk melepas dahaga
selanjutnya dibutuhkan untuk melangsungkan kehidupan.
Begitu istimewanya air yang harus dijadikan
sifat oleh setiap orang. Kemudian setelahnya, saya selalu harus belajar untuk
mendalami makna itu, menjalani pesan itu, menjadi seperti air.
Kemudian, Bapak berbicara tentang syukur.
Waktu itu, di gubuk saat satu hari saya
membantu Bapak bekerja, saya bertanya tentang lelah yang ia rasakan. Saya
bertanya, "Apakah tidak capek bekerja ditengah terik panas seperti ini,
Pak?" Kemudian dengan tenang ia menjawab "ngga ko, soalnya Bapak suka
sama apa yang Bapak kerjakan, jadi disetiap prosesnya Bapak seneng
ngejalaninya, yang penting alhamdulillah, bersyukur."
Itulah Bapak. Ada saja kata yang membuat saya
belajar untuk ikut meneladaninya. Hanya jalani apa yang memang disukai, atau
jika tadinya hal itu bukan;kita balik saja katanya, sukailah apa yang harus
dijalani. Berat, tapi menjadi ringan jika sudah memahami makna kata 'suka'. Perihal bersyukur, memang sepertinya itu kunci
dari kata 'cukup'. Terkadang, saat terus mencari, tetap mengumpulkan namun
masih merasa kurang, itu sebab syukurnya tertinggal.
Mungkin baru ini saja, sebetulnya, kata-kata
tersebut sudah lama Bapak sampaikan, namun baru hari ini saya abadikan dalam
tulisan ini. Untuk diri saya sendiri, agar dapat selalu mengingat, menjadikan
abadi setiap pesan yang disampaikan.
Untuk kamu yang telah menyisikan waktu untuk
membaca ini, semoga dapat bermanfaat ya. Seperti pesan yang telah disampaikan
Ki Hajar Dewantara, "jadikan setiap tempat sebagai sekolah serta jadikan
setiap orang sebagai guru." Semoga dengan tulisan ini, aku tidak menjadi
seorang yang telah membuang waktumu dengan hal yang sia-sia.
0 coment�rios